Lestarikan Budaya Lokal, Pemkab Boven Digoel Gelar Festival Musik Rakyat IV

br690824837edcf.jpeg

anah Merah, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Boven Digoel melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kembali menggelar Festival Musik Rakyat Boven Digoel IV-2025. Kegiatan yang berlangsung pada 29–30 Oktober 2025 di Aula Kantor Bupati ini resmi dibuka oleh Bupati Boven Digoel, Roni Omba, Rabu (29/10/2025).

Festival tahunan ini menjadi wadah pelestarian seni dan budaya lokal masyarakat Papua bagian selatan, khususnya musik rakyat yang diwariskan turun-temurun sebagai bagian dari identitas budaya.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Adrianus Moromon, dalam laporannya menyampaikan bahwa kebudayaan merupakan identitas masyarakat yang harus dijaga di tengah derasnya arus globalisasi. "Melalui kegiatan ini, pemerintah daerah berupaya mempromosikan sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya daerah, khususnya melalui musik rakyat sebagai salah satu warisan leluhur,” ujarnya.

Festival tahun ini mengusung tema “Kami Menyanyi untuk Hidup: Dahulu, Kini, dan Nanti” dengan subtema “Syair dan Lagu sebagai Media Perekat Bangsa Menuju Boven Digoel yang Berbudaya.” Tema tersebut menggambarkan semangat masyarakat untuk terus menjaga jati diri dan kebersamaan melalui karya seni dan musik.

Kegiatan diikuti oleh empat grup musik, terdiri atas tiga peserta lomba dan satu grup eksebisi. Penampilan peserta dinilai oleh tiga juri lokal dengan pendamping dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta sejumlah sanggar seni daerah.
Seluruh pembiayaan kegiatan bersumber dari APBD Kabupaten Boven Digoel 2025.

Dalam sambutannya, Bupati Roni Omba menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang menjadi ruang ekspresi bagi seniman lokal. Ia menegaskan bahwa seni dan budaya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.

"Tuhan telah menganugerahkan kepada kita keberagaman suku bangsa, adat-istiadat, bahasa, pengetahuan, dan kearifan lokal yang membentuk identitas diri masyarakat di tengah dinamika dunia,” ucapnya.

Bupati juga mengingatkan bahwa sejumlah objek kebudayaan mulai terkikis oleh modernisasi, mulai dari adat istiadat, tradisi lisan, hingga permainan rakyat. “Kesenian adalah sarana menyampaikan pesan dan nilai-nilai luhur baik estetika, moral, maupun spiritual yang menjadi pedoman hidup dalam keluarga, masyarakat, dan pembangunan,” tambahnya.

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, Bupati menegaskan pentingnya tanggung jawab bersama dalam menjaga dan memajukan warisan budaya. Salah satunya adalah musik rakyat, yang menjadi bagian dari identitas Kabupaten Boven Digoel dan perlu terus dilestarikan melalui festival, pagelaran seni, dan muatan lokal di sekolah-sekolah.

Bupati Roni Omba juga mengajak seluruh pihak pemerintah, pelaku seni, dan masyarakat untuk mendukung festival ini sebagai bentuk kebersamaan dalam menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal. "Melalui musik rakyat, kita tidak hanya melestarikan warisan leluhur, tetapi juga menanamkan semangat kebersamaan dan kebanggaan terhadap jati diri Boven Digoel,” tutupnya.

Festival Musik Rakyat Boven Digoel IV diharapkan menjadi ruang ekspresi bagi seniman daerah sekaligus memperkuat jati diri budaya masyarakat Papua Selatan di tengah tantangan zaman.

(MC Boven Digoel)